Perusahaan konsultan properti, PT Knight Frank Indonesia mengungkapkan, di antara empat subsektor properti yakni perkantoran, industri, ritel dan apartemen jual (kondominium), sektor apartemen sewa tercatat mengalami pukulan paling dalam di masa pandemi corona.
Donan Aditria, Associate Director, Strategic Consultancy Knight Frank Indonesia menyebutkan, sepanjang semester I 2020 tingkat okupansi apartemen sewa menurun 13,2% dan retata harga sewa menurun 14% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
“Melemahnya permintaan merupakan dampak kumulatif dari pembatalan penghuni baru dan pemutusan sewa jangka pendek. Tapi sebagian besar penghuni yang sewa jangka panjang masih menetap,” jelas Donan dalam pemaparan Jakarta Property Highlight yang diadakan secara virtual di Jakarta, Kamis (30/7).
Sementara itu, apartemen jual (kondominium) tercatat masih dilirik kalangan end user di kelas middle lower atau pada harga di kisaran Rp 500 juta. Tingkat penjualan tercatat stagnan sebesar 95,4% walau rerata harga menurun 2,04% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Sementara pada sektor perkantoran, Donan optimistis, sektor ini akan kembali bergerak dan bertahan, walau terpantau stagnan. Hal ini dilatari kepercayaan jika sektor perkantoran menjadi economic generator bisnis.
Donan mencatat, perkantoran di sekitar koridor Sudirman – Thamrin memiliki keunggulan dari segi akses berkat adanya pengoperasian MRT tahap pertama. Berkat adanya MRT tersebut, kawasan perkantoran CBD juga masih menjadi pilihan utama para penyewa.
Senada dengan sektor perkantoran, sektor properti ritel juga diproyeksi masih bisa mempertahankan performa meski melalui tantangan penutupan sementara akibat PSBB hingga kewajiban protokol kesehatan. Baik sektor perkantoran dan ritel, tercatat mengalami penurunan sekitar 1% sepanjang semester I 2020.
“Hal yang harus dilakukan oleh pengembang apartemen adalah, fleksibel dengan penyewa existing. Berikanlah keringanan seperti memperpanjang jangka waktu pembayaran sewa misalnya atau kenakan penurunan biaya achieve untuk penghuni baru. Kalau menurunkan harga sewa memang chalenging karena pihak pengembang harus berhubungan dengan landlord juga,” ujar Donan.
Sumber: Kontan.co.id